1. Jelaskan
mengapa ideologi Pancasila bukan merupakan ideologi campuran dari ideologi
sosialisme maupun liberal !
Jawab :
Istilah ideologi berasal
dari bahasa Yunani, terdiri
dari dua kata, yaitu idea dan logi. Idea berarti
melihat (idean), sedangkan logi berasal dari kata logos yang
berarti pengetahuan atau teori. Jadi, ideologi dapat diartikan hasil penemuan
dalam pikiran yang berupa pengetahuan atau teori. Ideologi dapat juga diartikan
suatu kumpulan konsep bersistem yang dijadikan asas, pendapat (kejadian) yang
memberikan arah tujuan untuk kelangsungan hidup.
Sosialisme
adalah pandangan hidup dan ajaran kemasyarakatan tertentu, yang berhasrat
menguasai sarana - sarana produksi serta pembagian hasil-hasil produksi secara
merata. Sosialisme sebagai ideologi adalah suatu keyakinan dan kepercayaan yang
dianggap benar oleh para pengikutnya mengenai tatanan politik yang mencita -
citakan terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara merata melalui jalan
evolusi, persuasi, konstitusional – parlementer, dan tanpa kekerasan.
Liberalisme
atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita - citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak
adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi
(private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang
transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Pancasila merupakan suatu konsep
yang dijadikan sebagai pegangan untuk mencapai suatu tujuan bangsa dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai suatu ketetapan bagi
seluruh warga negara Indonesia, seperti yang telah kita tahu bahwa warga
Indonesia memiliki keanekaragamaan yang kompleks, baik dalam bidang budaya,
ras, warna kulit, dll. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan bangsa kita,
Indonesia harus bersatu membentuk kekuatan sehingga dapat rukun, damai, kuat,
dan dinamis. Untuk mempersatukan Indonesia, maka dijadikanlah pancasila sebagai
suatu pegangan yang mengatur pola pikir warga negara agar bisa mencapai tujuan
bangsa. Tujuan Bangsa kita adalah tujuan yang telah tertera dalam Pembukaan UUD
1945, yang diantaranya melindungi segenap warga negara indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan abadi
dan keadilan sosial. Untuk mencapai tujuan tersebut, tentunya banyak hal yang
harus dilakukan, salah satunya adalah menjadikan Pancasila Sebagai Ideologi
Bangsa, Pancasila menjadi dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, namun
harus diperhatikan bahwa Agama tetaplah menjadi yang utama dalam kehidupan
dunia maupun akhirat.
Berdasarkan
uraian di atas, Pancasila bukan merupakan ideologi campuran dari ideologi
sosialisme maupun liberal karena diambil dari nilai - nilai kepribadian, budaya
bangsa masing – masing dan sejarah masa lalu serta situasi dan
kondisi di negara tersebut. Pancasila memiliki arti bahwa pancasila adalah penjelmaan filsafat
pancasila itu sendiri. Maka pancasila sebagai ideologi negara dalam arti
cita-cita negara, atau cita-cita yang menjadi basis bagi suatu teori atau
sistem kenegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa Indonesia pada hakikatnya
merupakan asas kerohanian, yakni asas yang memiliki derajat tertinggi sebagai
nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.
Maka
dengan demikian Pancasila yang merupakan asas kerohanian harus menjadi pandangan
dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara,
dikembangkan, diamalkan, dilestarikan, diperjuangkan dan dipertahankan dengan
kesediaan berkorban.
2. Terkadang
identitas nasional bersebrangan dengan identitas pribadi. Bagaimana sebaiknya
menurut saudara mengharmoniskan kedua hal tersebut sehingga bisa berjalan
berdampingan ?
Jawab :
Menurut saya mengharmoniskan
identitas nasional dan identitas pribadi dengan cara menghilangkan sifat egois
dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. Dengan demikian, lebih mengutamakan
identitas nasional karena identitas
pribadi mengikuti identitas nasional dengan tidak mencantumkan agama dan suku. Identitas
nasional tentu tidak sekedar menjadi penyatu seluruh bangsa. Kembali pada
hakikat identitas yang berbeda, maka identitas nasional pun turut membedakan
antara bangsa yang satu dengan bangsa lain. Identitas nasional didapatkan dari
nilai - nilai budaya dan agama yang kebenarannya tidak dipungkiri lagi. Oleh
karena itu, ketika kita tidak mengaplikasikan nilai moral, etika, hidup dengan
mengesampingkan adab, maka secara otomatis kita bukanlah seseorang yang
berkepribadian atau berjati diri nasional. Sebagai anak bangsa, kita harus
menanamkan identitas nasional ke dalam jiwa raga kita sebagai penyemangat akan
persatuan demi menciptakan negara yang damai dan terhindar dari perpecahan
keanekaragaman.