Kehidupan
demokrasi di Indonesia belum seperti yang diharapkan, banyak timbul persoalan - persoalan yang menyangkut pelanggaran.
Kondisi bangsa semakin terpuruk, pejabat mementingkan dirinya sendiri, timbul
kelompok – kelompok yang sulit dikontrol pemerintah dan reformasi tidak memberi perubahan untuk kemakmuran rakyat. Dalam kondisi di atas, pendidikan demokrasi
berperan sangat penting dan diharapkan dapat memberikan solusi pemecahan segala persoalan berbangsa dan bernegara sekaligus memberi pencerahan dengan adanya partisipasi masyarakat secara
nyata.
Dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, demokrasi berkaitan dengan pengelolaan kehidupan bersama. Menurut asal
usul katanya “demokrasi” berarti
rakyatlah yang berkuasa, dalam bahasa Yunani demos artinya rakyat dan kratein pengertiannya
berkuasa. Definsi demokrasi menurut
kamus bahasa Indonesia adalah permerintah oleh rakyat, kekuasaan tertinggi
berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh rakyat atau wakil - wakil
mereka yang dipilih melalu pemilihan yang bebas. Demokrasi adalah suatu pemerintah dari rakyat, oleh
rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi
adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu Negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaaan warga Negara atas Negara untuk
dijalankan oleh pemerintah Negara tersebut). Hampir seluruh negara di
dunia mengadopsi istilah demokrasi,
bahkan penguasa otoriter tetap menggunakan lebel negara
demokrasi untuk melegitimasi rezim mereka.
Dalam
pembelajaran demokrasi peserta didik diajak
melakukan bersama – sama. Pendidikan merupakan proses menjadi dewasa, sempurna
sesuai dengan tujuannya. Pendidikan demokrasi dilaksanakan saat ini, dan
pendidikan demokrasi dilakukan bersama - sama dalam kehidupan masyarakat sehingga pendidikan antara di sekolah, rumah dan
masyarakat saling mendukung untuk
membentuk kehidupan yang lebih demokratis.
Di
negara yang demokrasi, diharapkan sistem demokrasi pendidikannya harus
demokrasi. Pendidikan yang demokrasi adalah pendidikan yang memberikan
kesempatan yang sama kepada setiap anak untuk mendapatkan pendidikan di
sekolah, sesuai dengan kemampuannya. Dan demokrasi pendidikan merupakan
pelaksanaan dan prinsip kesamaan sosial dan tidak adanya perbedaan - perbedaan.
Karena dengan pendidikan yang demokrasi ini diharapkan pendidikan bisa maju dan
berkembang tanpa merugikan pihak lain.
Istilah
pendidikan berasal dari kata paedagogi,
dalam bahasa Yunani pae artinya anak dan ego artinya aku membimbing. Secara harafiah pendidikan berarti aku
membimbing anak, sedang tugas pembimbing adalah membimbing anak agar menjadi
dewasa. Pendidikan merupakan bagian dari kebudayaan dan
peradaban manusia yang terus berkembang.
Secara
esensial, pendidikan demokrasi adalah untuk melahirkan "budaya demokrasi
baru" dalam kerangka untuk mewujudkan tatanan demokrasi yang ideal.
Demokrasi tidak sekedar dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat atau keterlibatan
langsung rakyat dalam mengambil keputusan politik, namun lebih dari itu. Demokrasi di dalamnya menyangkut kondisi yang
kondusif untuk mensosialisasikan pendidikan
nilai - nilai yang menjadi
harapan dan dambaan. Oleh karena itu demokrasi tidak hanya merujuk pada
kondisi realitas tatanan atau sistem yang sudah ada, pendidikan demokrasi harus mampu melakukan inovasi - inovasi yang
baru untuk kemajuan demokrasi.
Pendidikan
demokrasi pada hakekatnya membimbing peserta didik agar semakin dewasa dalam berdemokrasi dengan cara mensosialisasikan nilai-nilai demokrasi, agar perilakunya mencerminkan kehidupan yang
demokratis. Dalam pendidikan demokrasi
ada dua hal yang harus ditekankan, demokrasi sebagai konsep dan demokrasi sebagai praksis. Sebagai konsep berbicara mengenai arti, makna dan sikap perilaku yang tergolong
demokratis, sedang sebagai praksis sesungguhnya demokrasi sudah menjadi sistem.
Jadi,
nilai demokrasi harus dibawa seorang pakar yang meyakini kebenaran demokrasi
sebagai ideologi ideal harus ditanamkan pada setiap hati individu agar suatu
hari nanti kehidupan demokrasi dan perdamaian akan terwujud. Dengan adanya demokrasi
yang sudah diajarkan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat diharapkan setiap
personal dapat mempraktikkan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa. Modal demokrasi yang sudah ada dalam personal merupakan lahan yang
subur bagi generasi penerus untuk mewujudkan kehidupan bersama.
Pemaknaan
kehidupan berdemokrasi tidak hanya merasa bangga dalam memiliki bangsa serta ikut
berpartisipasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi harus
berorentasi baru antara lain membebaskan rakyat dari kemiskinan. Penguasaan
ekonomi dan aset sumber kekayaan alam yang hanya dimiliki oleh segelintir orang
harus segera diakhiri. Demokrasi ekonomi bukan hanya wacana omong kosong, jika
bangsa ini masih terjajah di bidang ekonomi, banyak terjadi pengangguran, kemisikinan,
ketimpangan ekonomi.
Kehidupan
demokrasi harus mampu memberi jawaban kepincangan dan ketertindasan dalam bidang
ekonomi. Korupsi, perampokan dalam negara karena kerakusan konglomerat dan
penjajahan oleh bangsa sendiri merupakan ketidakadilan yang harus diberantas
melalui pendidikan demokrasi sehingga kehidupan berbangsa semakin demokratis.
Namun dalam kenyataannya kehidupan yang tidak demokratis semakin mengganas,
menggorogoti bangsa ini. Dalam teorinya norma-norma berbangsa harus dijadikan
pedoman dan pandangan hidup, namun kenyataannya terjadi pengkianatan yang tidak
demokratis.
Pendidikan
demokrasi diharapkan dapat menghasilkan
peserta didik yang memiliki
kompetensi personal dan sosial sehingga
menjadi warga negara yang baik.
Untuk menjadi warga Negara yang baik tersebut dapat di ciri – cirikan seperti
berani mengambil sikap positif untuk menegakkan demokrasi demi masa depan
bangsa yang mengedepankan nilai - nilai kebebasan, persamaan, persaudaraan, kesatuan,
kebangsaan, nasionalisme, dan demokrasi.
Arah
kebijaksanaan demokrasi adalah untuk mewujudkan masyarakat lebih demokratis,
masyarakat mendapat porsi partisipasi lebih luas, serta adanya landasan
kepastian hukum, mengedepankan nilai - nilai keadilan, menghargai HAM, menghargai perbedaan SARA dalam kesatuan bangsa. Menjunjung tinggi
nilai - nilai religius dengan dilandasi pengamalan nilai - nilai Pancasila sebagai paradigma dan harus diaktualisasikan
dalam kehidupan sehari - hari akan sangat mendukung suasana yang kondusif untuk pelaksanaan pendidikan demokrasi.
Diberikannya
pendidikan demokrasi pada generasi
penerus merupakan salah satu alternatif solusi penyelesaian untuk mengantisipasi konflik - konflik yang terjadi di Indonesia dimasa mendatang. Dengan
tersosialisasikan pendidikan demokrasi
diharapkan generasi penerus dapat memahami, menganalisis, menjawab
masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dan dapat membangun kehidupan demokrasi
secara berkesinambungan, konsisten berdasarkan
cita-cita bangsa sehingga tujuan nasional bisa tercapai.