Music

Jumat, 22 November 2013

Bab 8 Manusia dan Pandangan Hidup



Bab 8
Manusia dan Pandangan Hidup
1.      Pandangan Hidup
·        Pengertian Pandangan Hidup
Definisi pandangan hidup menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah konsep yang dimiliki seseorang atau golongan dalam masyarakat yang bermaksud menanggapi dan menerangkan segala masalah di dunia ini. Definisi lain dari pandangan hidup adalah Falsafah. Dapat dikatakan bahwa pandangan hidup adalah arah atau tujuan hidup seseorang yang ingin dicapai selama hidupnya. Pada hakikatnya cita-cita pastilah suatu keinginan untuk bertansformasi atau hijrah menjadi lebih baik sesuai keinginan kita.
Pandangan Hidup adalah pendapat atau pertimbagan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
·        Macam – macam sumber pandangan hidup
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama, yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Misalnya dalam agama Islam pandangan hidup seorang muslim adalah Alquran. Berarti semua orang muslim di dunia yang beragama sama yaitu Islam menggunakan Alquran sebagai pedoman hidup karena dinegara manapun Alquran itu sama tidak ada yang berbeda sedikitpun.
2. Pandangan  hidup yang  berupa ideology, yaitu hasil pemikiran para pendiri negara yang berisi cita-cita negara kedepan sesuai dengan karakteristik bangsanya. Misalnya disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara. Contoh pedoman hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila sehingga setiap orang yang menjadi warga negara Indonesia wajib menggunakan Pancasila sebagai falsafah hidupnya. Jika seseorang telah berganti jadi warga negara lain, misalnya WN Jerman, maka Ia harus menggunakan Ideologi liberal Jerman dalam hidupnya.
3. Pandangan berdasarkan renungan, yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya. Misalnya karena peristiwa tertentu yang membuat seseorang berubah haluan sesuai dengan renungannya. Contohnya karena pernah tinggal di suatu desa yang kondisinya buruk, maka seseorang mengubah pandangan hidupnya misalnya dari ingin jadi polisi menjadi kepala desa di desa tersebut untuk membangun desa kelahirannya.

2.      Cita - cita
·        Pengertian Cita – cita
Cita-Cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat dicapai dengan usaha atau perjuangan. Dengan demikian cita-cita merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. 
·        Cita – cita saya :
Sewaktu duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama saya bercita – cita ingin menjadi dokter dengan alasan ingin menyembuhkan penyakit papa. Tapi sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas kelas 1 saya bercita – cita ingin menjadi guru TK dengan alasan saya suka dengan anak kecil. Tetapi setelah naik kelas 2 SMA saya pindah jurusan dari IPA ke IPS karena saya ingin kuliah di fakultas hukum dan bercita – cita ingin menjadi pengacara. Setelah naik kelas 3 SMA saya bercita – cita ingin menjadi psikolog tetapi orang tua kurang mendukung dan sekarang saya kuliah di fakultas ekonomi dan  bercita – cita ingin kepala cabang bank syariah.

3.      Kebajikan
·        Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya  sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama dan etika. Berbuat kebajikan adalah berbuat baik kepada sesama manusia.
·        Contoh Kebajikan
Sebagai manusia kita tidak bisa hidup sendiri sehingga kita hidup dengan bersosialisasi dengan orang lain. Dari sosialisasi tersebut, kita dapat belajar mengenai berbagai karakter orang, lebih dekat dengan orang lain, dan belajar untuk tidak egois atau mementingkan kepentingan bersama dibandingkan kepentingan pribadi sesuai dengan Pancasila. Sehingga masyarakat menjadi lebih tentram dan sejahtera.
·        Faktor – faktor yang menentukan tingkah laku
Ø Faktor pembawaan  (heriditas)  yang telah ditentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan  hal yang diturunkan  atau dipusakai  oleh orang  tua. Tetapi  mengapa mereka  yang saudara sekandung  tidak memiliki pembawaan  yang sarna?  Hal itu disebabkan, karena  sel-sel benih  yang mengandung  faktor-faktor  penentu  (determinan)  berjumlah  sangat banyak. Pada saat  konsepsi  saling berkombinasi dengan cara bermacam-macam sehingga menghasilkan   anak  yang  bermacam-macam juga (prinsip  variasi  dalam  keturunan). Namun mereka yang  bersaudara  memperlihatkan kecondongan  kearah  rata-rata,  yaitu  sifat  rata-rata yang dimiliki oleh mereka yang saudara sekandung  (prinsip regresi filial). Pada masa konsepsi atau  pembuahan   itulah  terjadi  pembentukan  temperamen  seseorang.
Ø Faktor  kedua  yang  menentukan tingkah laku seseorang  adalah  Iingkungan (environment).  Lingkungan   yang  membentuk  seseorang  merupakan   alam  kedua yang  terjadinya setelah  seorang  anak  lahir  (masa  pembentukan seseorang  waktu  masih  dalam  kandungan merupakan   alam  pertama  ). Lingkungan membentuk  jiwa seseorang   meliputi  lingkungan keluarga,  sekolah, dan masyarakat.  Dalarn lingkungan  keluarga orang tua maupun  anak -anak yang  lebih tua merupakan panutan seseorang,  sehingga  bila yang dianut sebagai teladan berbuat yang baik-baik,  maka si anak yang tengah membentuk  diri pribadinya  akan baikjuga. Dalam lingkungan sekolah yang  menjadi   panutan   utama adalah guru, sementara  itu ternan-ternan sekolah ikut serta memberikan andilnya. Dalam lingkungan sekolah tokoh panutan seorang  anak  sudah  memiliki  posisi  yang  lebih luas dibandingkan   dengan  dalarn  keluarga. Pembentukan pribadi  dalam sekolah terjadi  pada  masa  anak-anak atau  masa sekolah. Lingkungan  ketiga  adalah  masyarakat,  yang menjadi  panutan   bagi  seseorang  adalah  tokoh masyarakat  dengan  masa setelah anak-anak  menjadi dewasa  atau duduk  di perguruan  tinggi. Selain  tokoh-tokoh  dalarn  rumah  tangga,  sekolah  dan  masyarakat  yang merupakan   person, kepribadian seorang anak juga  memperoleh pengaruh  dari benda-benda atau peralatan  dalam lingkungaan  tersebut yang merupakan  non person. Karena itu dalam pembentukan  kepribadian pada  umumnya  anak-anak  kota  lebih trampil  dibandingkan dengan anak  pedesaan, namun dalam  hubungan  bermasyarakat  lebih-lebih  yang berjenjang  anak-anak  dari daerah  pedesaan lebih  unggul.
Ø Faktor ketiga yang menentukan  tingkah laku seseorang  adalah pengalaman yang khas yang  pernah  diperoleh.  Baik  pengalaman  pahit yang  sifatnya  negatif,  maupun  pengalaman manis  yang sifatnya positif. Memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengarnbil tindakan. Mungkin sekali  bahwa berdasarkan hati nurani seseorang mau  menolong   orang  dalarn  kesusahan, tetapi  karena pemah  memperoleh   pengalarnan  pahit  waktu  mau  menolong seseorang sebelumnya, maka niat baiknya itu tertahan, sehingga diurungkan untuk membantu. Belajar hidup dari pengalarnan inilah  yang  merupakan  pembentukan   budaya  dalam diri seseorang.
4.      Usaha / Perjuangan
·        Pengertian
Usaha /perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya. Setiap manusia harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. Sebagian hidup manusia adalah Usaha/Perjuangan. Perjuangan untuk hidup, dan ini sudah kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan, manusia tidak dapat hidup sempurna.
·        Contoh
seorang ayah untuk dapat menghidupi keluarganya , ia berusaha dan berjuang keras mencari nafkah agar kebutuhannya dapat terpenuhi.
5.      Keyakinan / Kepercayaan
·        Pengertian
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan.
·        3 Aliran filsafat
·         Aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Misalnya kekuatan gaib itu dari nature, dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada
·         Aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal. Misalnya manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme. Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh)
·         Aliran gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Misalnya kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.


http://dofadroid.blogspot.com/2012/05/ibd-manusia-dan-pandangan-hidup.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar